logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊSurabaya Enggan Gegabah Segera...
Iklan

Surabaya Enggan Gegabah Segera Pembelajaran Tatap Muka

Meski situasi pandemi Covid-19 sedang menurun, Pemerintah Kota Surabaya enggan gegabah ingin segera menggelar pembelajaran tatap muka karena cakupan vaksinasi, terutama bagi pelajar, belum signifikan atau belum aman.

Oleh
AMBROSIUS HARTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/twHT_eNkKvjHCX5xB40j0hg43PY=/1024x633/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2Fa9f2d8bc-7786-4d99-9b5d-be91a6087f8a_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Pelajar secara online dan offline mengikuti penyerahan secara simbolis rekening bank kepada perwakilan siswa saat acara puncak Satu Rekening Satu Pelajar Prestasi Anak Indonesia (KREASI) tahun 2021 yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan di SMA Khadijah Surabaya, Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa (24/8/2021).

SURABAYA, KOMPAS β€” Situasi pandemi Covid-19 (coronavirus disease 2019) di Surabaya, Jawa Timur, berada dalam kategori risiko sedang (zona oranye) sehingga memungkinkan untuk mengadakan pembelajaran tatap muka. Namun, Pemerintah Kota Surabaya enggan gegabah segera melaksanakan persekolahan dengan pertimbangan perlindungan terhadap pelajar dan menekan potensi situasi pandemi Covid-19 kembali memburuk.

”Masih ditunda karena capaian vaksinasi, terutama untuk siswa dan siswi, belum signifikan,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Jumat (27/8/2021). Di Surabaya, baru 70 sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang muridnya menerima vaksin. Jumlah itu dianggap belum ideal untuk melaksanakan persekolahan luar jaringan (offline) dengan metode kehadiran sivitasnya.

Editor:
agnespandia
Bagikan