Penanganan Dampak Pandemi
Menjaga Harapan Anak Korban Pandemi
Banyak anak Indonesia kehilangan orangtua karena Covid-19. Jangan pula mereka kehilangan masa depan.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2F30aaa186-f796-4a8f-95ed-4c026f9509ed_jpg.jpg)
Pemakaman protokol Covid-19 di TPU Padurenan, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (12/8/2021). Kementerian Kesehatan mencatat 1.466 kasus kematian Covid-19 pada Kamis (12/8/2021) sehingga jumlah total yang meninggal sejak pandemi mencapai 113.664 orang. Pemerintah untuk sementara waktu tidak menggunakan data kematian sebagai indikator penanganan Covid-19. Langkah ini dinilai tidak tepat karena bisa berpengaruh pada pengambilan kebijakan yang tidak tepat sasaran.
Laira Wara (18) sejak kecil bercita-cita menjadi dokter. Cita-cita itu menebal setelah dia merasakan sendiri sakit Covid-19 dan harus kehilangan kedua orangtuanya akibat penyakit menular ini.
”Saat menunggu ayah dan ibu di Rumah Sakit Sardjito, saya melihat sendiri peran dokter. Mereka sangat dibutuhkan,” ujar Laira, yang saat ini kelas tiga Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kota Yogyakarta ini.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Jaga Asa Anak Korban Pandemi".
Baca Epaper Kompas