logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanDosen Diberi Ruang Kejar...
Iklan

Dosen Diberi Ruang Kejar ”Passion”

Dosen diberi keleluasaan dalam memilih fokus tridarma perguruan tinggi yang menjadi minat atau ”passion” mereka.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/uMESVOUiQLv8WviWOcnO3Md_bZw=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2Fde4df118-302f-4e60-834e-1f74a974e4c0_jpg.jpg
KOMPAS/VINA OKTAVIA

Meizano Ardhi Muhammad (40), dosen Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Lampung, menunjukkan cara menggunakan papan tik aksara Lampung di rumahnya, Jumat (12/2/2021), di Bandar Lampung. Pembuatan keyboard aksara Lampung itu sebagai salah satu inovasi dan upaya pelestarian aksara daerah.

JAKARTA, KOMPAS — Kampus Merdeka sebagai wujud Merdeka Belajar di perguruan tinggi tak hanya untuk memerdekakan mahasiswa dalam mengembangkan diri tanpa tersekat program studi maupun dinding kampus. Kemerdekaan dosen juga diwadahi agar menjadi inspirasi mahasiswa.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nizam, Jumat (13/8/2021), mengatakan, bangsa ini membutuhkan dosen terbaik untuk mendukung terwujudnya sumber daya manusia unggul di perguruan tinggi. Ada keluhan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diluncurkan sejak tahun lalu lebih banyak memberi ruang kemerdekaan bagi mahasiswa dalam mengejar passion mereka. Namun, para dosen mengeluhkan kondisi mereka yang terbelenggu beban mengajar dan urusan administrasi.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan