logo Kompas.id
โ€บ
Pendidikan & Kebudayaanโ€บBerkurban di Puncak Gelombang ...
Iklan

Berkurban di Puncak Gelombang Kedua Pandemi

Idul Adha kali ini adalah saat terbaik berkurban. Di tengah lesunya ekonomi dan kesulitan yang dihadapi masyarakat, berbagi daging kurban bisa jadi perekat sekaligus penguat rasa senasib sepenanggungan.

Oleh
MUCHAMAD ZAID WAHYUDI
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CxmpetovIPPKbWXG0q1gxncMPFA=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F6ba904d5-c160-4659-bf5d-2583ef325488_jpg.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Sejumlah sapi yang dijual pedagang hewan kurban Depot Amanah di Cilendek, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/7/2021). Penjualan ternak ini tetap melayani pemesanan melalui layanan daring sehingga memudahkan pemesanan di masa pandemi. Harga jual kambing di tempat ini mulai harga Rp 2,25 juta dan sapi mulai Rp 19,5 juta per ekor. Pandemi Covid-19 pun berdampak pada penjualan ternak kurban yang turun sekitar 20 persen dari sebelum merebaknya virus yang kian tidak terkendali di negeri ini.

Idul Adha 1442 Hijriah kali ini adalah lebaran kurban kedua yang dirasakan umat Islam. Namun, Idul Adha kali ini berlangsung di tengah lonjakan jumlah pasien Covid-19, lesunya ekonomi masyarakat, hingga pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM darurat seiring datangnya puncak kedua gelombang Covid-19 di Indonesia.

โ€Pilihan untuk berkurban atau menyimpan uang memang ada di tangan masyarakat. Namun, teladan Nabi Ibrahim menunjukkan, mereka yang berkurban tidak akan pernah rugi, akan selalu mendapat ganti dalam bentuk apa pun,โ€ kata Ketua Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa 2021 Ahmad Faqih Syarafaddin di Jakarta, Sabtu (17/7/2021).

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan