logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊGerakan Masyarakat Paling...
Iklan

Gerakan Masyarakat Paling Bawah Jadi Kekuatan

Selain rawan terkena virus korona baru, anak-anak juga rentan menjadi korban berbagai kekerasan di masa pandemi Covid-19. Gerakan bersama menyelamatkan anak-anak harus dimulai dari masyarakat paling bawah.

Oleh
SONYA HELLEN SINOMBOR
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/SeVrd8LC03uHBiB57eM0-h7hrhs=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F4db2ac02-892d-4367-80f3-b5d03ed6a44a_jpg.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia I Gusti Ayu Bintang Darmawati menyapa seorang anak pengungsi dari Dusun Turgo di barak pengungsian Desa Purwobinangun, Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (9/2/2021).

JAKARTA, KOMPAS β€” Perlindungan terhadap anak selama masa pandemi Covid-19 perlu mendapat perhatian khusus dari semua pihak, terutama gerakan bersama masyarakat di tingkat akar rumput. Berbagai situasi yang muncul selama pandemi Covid-19, seperti stres yang meningkat, keterbatasan akses sarana dan prasarana di rumah, orangtua kehilangan pekerjaan, serta fasilitas kesehatan terbatas; membuat anak-anak rentan mengalami kekerasan.

Kehadiran Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) di tingkat desa/kelurahan bisa menjadi gerakan masyarakat dalam mengintegrasikan dan melaksanakan berbagai kebijakan perlindungan anak selama masa pandemi, terutama dalam beradaptasi dengan kebiasaan baru.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan