logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanTradisi Menjadi Akar dan Jati ...
Iklan

Tradisi Menjadi Akar dan Jati Diri Pengembangan Berkesenian

Pelestarian dan penguatan seni tradisi diperlukan dalam pemajuan dan pengembangan kesenian. Seniman yang mengenali dan memahami tradisi memiliki akar dan pijakan kuat dalam mengembangkan kreativitas berkeseniannya.

Oleh
COKORDA YUDISTIRA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CoDrR7PScEtNj1oYbSiqPEk2jrU=/1024x634/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F20210705cokg-sarasehan-pkb-2021_1625492975.jpg
ISTIMEWA/DINAS KEBUDAYAAN BALI

Sarasehan, atau widyatula, mengisi kegiatan Pesta Kesenian Bali (PKB) Ke-43. Sarasehan dengan topik ”Ritus Tubuh dan Konservasi”, yang diselenggarakan di Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Kota Denpasar, secara daring, Senin (5/7/2021), menghadirkan narasumber, yakni, I Made Bandem (kanan) dan secara daring, Didik Hadiprayitno atau Didik Nini Thowok. Tangkapan layar dari tayangan sarasehan.

DENPASAR, KOMPAS — Pelestarian dan penguatan seni tradisi diperlukan, termasuk dalam upaya memajukan dan mengembangkan kesenian. Seniman yang mengenali dan memahami tradisi akan memiliki akar dan pijakan kuat dalam mengembangkan kreativitas berkeseniannya.

Seni tradisional tidak hanya difungsikan dalam ritual atau upacara peralihan dalam kehidupan manusia, akan tetapi berkembang juga sebagai pertunjukan yang tidak hanya menampilkan keindahan gerak namun juga bentuk persembahan kepada Sang Pencipta.

Editor:
agnespandia
Bagikan