logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊKetika Anak Muda Berdialog...
Iklan

Ketika Anak Muda Berdialog dengan Choi Siwon soal Perundungan

Perundungan meninggalkan dampak negatif bagi anak-anak. Karena itu, peran aktif anak-anak muda dalam gerakan untuk bersama mengakhiri perundungan sangat penting. Salah satunya dengan menebarkan kebaikan dan empati.

Oleh
Sonya Hellen Sinombor
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ijm0kB0cfp3cn7doajmIxb2bURU=/1024x640/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2FScreen-Shot-2021-06-27-at-16.42.05_1624807641.png
KOMPAS/SONYA HELLEN SINOMBOR

Duta Regional Unicef untuk Asia Timur dan Pasifik Choi Siwon foto bersama anak-anak muda Indonesia peserta Konferensi Kebaikan Indonesia, Sabtu (26/6/2021). Pada acara yang digelar Unicef Indonesia, beberapa anak memanfaatkan peluang tersebut untuk bertanya kepada Siwon, apa pendapatnya terkait perundungan.

Perundungan selama beberapa tahun terakhir menjadi isu yang lekat dengan kehidupan anak-anak muda di Indonesia, terutama di kalangan pendidikan. Sejumlah anak menjadi korban dan mengalami trauma, membutuhkan waktu untuk bangkit, karena sulit melupakan perundungan yang dialaminya.

Karena itulah, kampanye anti-perundungan dan mengakhiri perundungan menjadi topik yang menarik didiskusikan oleh ratusan anak muda yang ikut dalam Konferensi Kebaikan Indonesia yang diselenggarakan Unicef Indonesia secara virtual, 26-28 Juni 2021. Sebanyak 360 peserta yang terpilih dari 2.500 lebih pendaftar yang mengikuti Tantangan Kebaikan #BaikItuKeren lewat U-Report (wadah komunikasi anak muda dari Unicef) berbagi cerita seputar perundungan.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan