logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊRuang Virtual yang...
Iklan

Ruang Virtual yang Menghidupkan Seni

Kesenian virtual berkembang selama pandemi Covid-19. Walau tidak bisa menggantikan pengalaman batin dari interaksi fisik dengan seni, pertunjukan seni virtual menjaga napas kesenian tetap panjang.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ad3RDboaScdN3XeFES5BUpgybiY=/1024x684/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2F20201228bro-parade2_1609167306.jpg
PEMERINTAH KOTA SURABAYA

Pementasan jaranan secara virtual dari Balai Pemuda, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (20/12/2020). Jaranan merupakan bagian dari Parade Seni Budaya Surabaya yang bergulir untuk memelihara penghidupan seniman dan budayawan. Parade disiarkan melalui media sosial terkait situasi wabah Covid-19 yang belum mereda.

Menyaksikan pertunjukan seni lewat Zoom, Youtube, atau media sosial bukan hal baru lagi. Seniman dan penikmat seni sudah beradaptasi dengan situasi pandemi Covid-19. Kompromi itu, ditambah kreativitas dan kemauan belajar hal baru, menghidupkan lagi denyut kesenian.

Tujuh penari membuka perhelatan International Mask Festival (IMF) 2021 di Ndalem Purwohamijayan, Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (11/6/2021). Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, IMF kali ini dilakukan secara hibrida; disiarkan daring lewat Youtube dan berlangsung luring secara terbatas.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan