Mendampingi Pendidikan Anak-anak Penghayat Kepercayaan
Banyak sekolah yang masih belum paham, bahkan merasa kaget jika ada penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa ada di negeri ini. Meski perlahan, pelayanan terhadap siswa para penghayat mulai dijalankan.
Setelah lama terabaikan, mulai 2017 pemerintah baru memberikan jaminan adanya layanan pendidikan kepercayaan kepada anak-anak penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sebelumnya, anak-anak penghayat yang bersekolah di sekolah formal ”dipaksa” untuk mengikuti pelajaran agama enam agama yang diakui pemerintah.
Dalam memperjuangkan hak anak-anak penghayat mendapatkan pendidikan sesuai keyakinan diperlukan peran penyuluh atau guru yang menyampaikan pendidikan kepercayaan. Mereka tak hanya mendampingi anak-anak untuk belajar tentang pendidikan kepercayaan, tetapi juga terlibat untuk mengadvokasi orangtua dan anak penghayat saat berhadapan dengan sekolah.