Daerah Didorong Serius Siapkan Pembelajaran Tatap Muka
Kemendikbud Ristek meluncurkan panduan operasional untuk memudahkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas bagi pendidik dan tenaga kependidikan. Ini merupakan turunan dari surat keputusan bersama empat menteri.
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah memahami kekhawatiran sekolah dan madrasah untuk menggelar pembelajaran tatap muka yang sempat terhenti lebih dari satu tahun akibat pandemi Covid-19. Namun, jika pembelajaran tatap muka tidak mulai dilaksanakan, akan muncul dampak jangka panjang dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Karena itu, semua daerah diminta serius mendorong kesiapan sekolah melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas dengan tetap memegang prinsip mengutamakan kesehatan, keselamatan, dan keamanan peserta didik.
”Kami menyarankan sekolah di zona hijau serta pendidik dan tenaga kependidikan yang sudah divaksin untuk segera memberikan opsi pembelajaran tatap muka atau PTM. Kami bisa memahami kekhawatiran masyarakat, tapi juga perlu diingat risiko kalau tidak memberikan opsi PTM terbatas, ada dampak jangka panjang (terhadap siswa). Masa depan Indonesia bergantung pada sumber daya manusia dan tidak ada ada tawar-menawar untuk pendidikan,” kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim di acara Peluncuran Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah di Masa Pandemi Covid-19, secara daring, Rabu (2/6/2021).