Penghayat Kaharingan Tetap Berjuang agar Diakui Negara
Penghayat Kaharingan masih terasing di ”kampung”-nya sendiri. Mereka mesti berjuang untuk diakui agar mendapat perlindungan yang sama dengan agama lainnya. Bagi mereka, menjadi agama yang utuh adalah jawaban.
PALANGKARAYA, KOMPAS — Berbagai cara sudah dilakukan para penghayat Kaharingan agar diakui sebagai agama. Bagi mereka, diakui menjadi agama merupakan solusi dari segala bentuk intoleransi ataupun ketikdakadilan terhadap penganut kepercayaan.
Sejak tahun 2012, Ketua Majelis Agama Kaharingan Indonesia (MAKI) Suel sudah bolak-balik ke Jakarta untuk memperjuangkan Kaharingan menjadi sebuah agama. Ia bahkan membawa 86 penghayat untuk bertandang ke Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama, hingga kantor DPR RI. Namun, hasilnya masih nihil.
”Usaha kami sudah maksimal. Itu pun sampai sekarang kami masih terus berupaya semua jalan sudah kami lalui dan masih akan terus berjalan,” ungkap Suel di Palangkaraya, Selasa (1/6/2021).