Perempuan Masih Belum Otonom atas Tubuhnya
Perempuan berperan dalam semua aspek kehidupan dan masyarakat. Namun, kuatnya budaya patriarki menghambat sehingga tidak merdeka menentukan masa depannya, termasuk dalam hal kesehatan reproduksi.
JAKARTA, KOMPAS β Budaya patriarki yang langgeng di tengah masyarakat sangat memengaruhi dan membatasi kebebasan perempuan dalam mengambil keputusan terkait dengan hidupnya. Hingga kini, keputusan yang diambil sejumlah perempuan cenderung dipengaruhi oleh orang-orang di sekitarnya, termasuk keputusan terkait dengan hak kesehatan seksual dan reproduksinya.
Kondisi tersebut membuat perempuan tetap berada dalam ruang yang terbatas sehingga tidak memiliki otonomi atas tubuhnya dan masa depannya. Selain minim akan pengetahuan terkait arti pentingnya kesehatan reproduksi, sejumlah perempuan tidak mampu mengakses informasi, pendidikan, dan ekonomi, termasuk akses layanan kesehatan.