logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanToleransi Telah Berkembang...
Iklan

Toleransi Telah Berkembang zejak Zaman Dahulu

Peninggalan benda purbakala di Sumatera selama masa Hindu-Buddha menunjukkan bahwa toleransi keberagaman sudah terjadi sejak dulu kala.

Oleh
MEDIANA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/kdQ2g_0v64F6wU1X9SU2AATm3jw=/1024x688/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F445ab1f0-09cb-4cf3-abaa-16813e1380b2_jpg.jpg
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Situs Muaro Jambi di Jambi adalah salah satu aset pariwisata sejarah yang terdampak pandemi Covid-10. Sejak ditutup sementara mulai Maret lalu, kompleks candi tampak sepi, seperti tampak pada Selasa (19//5/2020).

JAKARTA, KOMPAS — Jejak peninggalan purbakala dalam memperkuat toleransi dan keberagaman sudah hidup turun-temurun di Nusantara. Sikap ini perlu terus-menerus dijaga.

Peneliti Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Bambang Budi Utomo, dalam diskusi daring ”Budaya Hindu Buddha di Pulau Sumatera”, Rabu (28/4/2021), di Jakarta, mengatakan, sebelum masa Kerajaan Sriwijaya muncul sekitar abad ke-7 Masehi, penduduk Melayu di Sumatera telah memeluk agama Buddha dengan ajaran Hinayana. Pada masa yang sama, ajaran Buddha Mahayana juga bertumbuh pesat di Sumatera.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan