logo Kompas.id
โ€บ
Pendidikan & Kebudayaanโ€บKartini dan Tantangan Berat...
Iklan

Kartini dan Tantangan Berat Perempuan Adat

Setelah lebih dari seabad perjuangan Kartini membebaskan perempuan dari belenggu penindasan, para perempuan adat masih menghadapi sejumlah tantangan berat. Mereka berjuang mempertahankan wilayah adat di daerahnya.

Oleh
Sonya Hellen Sinombor
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/icuSQM1iHvtQeEhAGBMmxyOnoro=/1024x969/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F37add2dd-9a82-46d3-96fb-fedf9fd3ed23_jpg.jpg
Kompas/AGUS SUSANTO

Potret perempuan lanjut usia di Kampung Adat Prai Ijing di Desa Tebara, Kecamatan Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu (24/4/2019).

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara terus berkembang menjadi organisasi masyarakat adat yang diperhitungkan di Indonesia dan di dunia. Hingga kini sejumlah tantangan berat dihadapi perempuan adat di berbagai wilayah.

Setelah lebih dari seabad perjuangan Kartini membebaskan perempuan dari belenggu penindasan, para perempuan adat di berbagai wilayah masih mengalami diskriminasi. Tak hanya mengalami peminggiran dan stigma, dalam konflik wilayah adat, kaum perempuan paling banyak dikorbankan.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan