logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊSesuai Pakem atau Tidak,...
Iklan

Sesuai Pakem atau Tidak, Tetaplah Berkebaya Sesuai Konteks

Pakem dan tidak pakem dalam berkebaya masih menjadi perdebatan di masyarakat. Itu tak perlu dibuat pusing karena berkebaya bisa disesuaikan konteks.

Oleh
Mediana
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/cz7xz0IjHe0ZusNIEYKGePxJ3Pg=/1024x678/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2F6dcc4a8b-5197-496b-8aa8-aaa17d17fe12_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Awak Suroboyo Bus dengan menggunakan kebaya bersiap untuk bertugas di Terminal Bungurasih, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (21/4/2020). Para perempuan awak bus ini menggunakan kebaya dalam rangka memperingati Hari Kartini. Mereka meneladani semangat perjuangan RA Kartini dalam hal kesetaraan dengan kaum pria, baik dari pendidikan maupun pekerjaan.

JAKARTA, KOMPAS β€” Mempromosikan kebaya sebagai busana nasional tidak mudah dilakukan. Hal itu, antara lain, ditunjukkan masih adanya kebingungan akan pakem ataupun kesalahpemahaman dalam berkebaya di masyarakat. Ini tak perlu dibuat pusing karena berkebaya itu bisa disesuaikan dengan konteks.

Kebaya sebagai busana nasional termuat dalam Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 1972 tentang Djenis-Djenis Pakaian Sipil dan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan