logo Kompas.id
โ€บ
Pendidikan & Kebudayaanโ€บGundah Gulana Pekerja Film
Iklan

Gundah Gulana Pekerja Film

Pandemi Covid-19 meruntuhkan aktivitas produksi film nasional. Para pekerja film yang bekerja tanpa standar gaji, asuransi, dan ikatan hukum terpaksa menganggur.

Oleh
Elsa Emiria Leba/Denty P Nastiti/Reny Sri Ayu/Sekar Gandhawangi/Budi Suwarna
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/DT42QvvT6oQFesKwfqqXDCZ4UmM=/1024x663/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2Ffca801bb-d6ab-4bc0-a214-ad0d46ce9bca_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Rahmadia (tengah) berlatih aksi bela diri untuk film laga di Studio Piranha Stunt Indonesia di Depok, Jawa Barat, Jumat (26/3/2021). Rahmadia adalah salah seorang pendiri Piranha Stunt Indonesia. Rahmadia yang merupakan pemeran figuran dan pengganti aksi laga dan berbahaya untuk film ini mengakui turut terdampak  pandemi Covid-19 yang memukul industri film di dalam negeri. Rahmadia pernah menjadi figuran dalam film laga The Raid.

Pandemi Covid-19 membuat para pekerja film mati kutu. Shooting hilang, penghasilan melayang. Para produser setiap hari menghitung kerugian, sementara pekerja film terus menguras tabungan untuk membiayai hidup. Ibarat film horor, hantu pandemi benar-benar menyeramkan.

Jumat (26/3/2021), belasan pemuda  berprofesi sebagai pemeran pengganti (stuntman) hadir di sebuah studio di Depok, Jawa Barat. Mereka melancarkan pukulan, tendangan, dan gerakan pertarungan lainnya. Namun, para pemuda yang tergabung dalam komunitas Pinraha Stunt Indonesia itu tidak sedang melakukan adegan shooting, mereka hanya latihan. Harapannya, jika sewaktu-waktu ada tawaran main film layar lebar atau webseries, mereka sudah siap.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan