logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanFenomena ”All Male Panel”...
Iklan

Fenomena ”All Male Panel” Hambat Perempuan untuk Berkembang

Fenomena ”all male panel” di mana peran laki-laki mendominasi berbagai macam lini kehidupan berpotensi melanggengkan budaya patriarki di masyarakat.

Oleh
Mediana
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/nwlcGnNw_h21ZaVG4zUSCwfhqeE=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2F20181111_ENGLISH-TAJUK_B_web_1541950022.jpg
KOMPAS/ RIZA FATHONI

Sejumlah perwakilan dari berbagai elemen masyarakat dan organisasi perempuan berpartisipasi dalam aksi Women March dari Jalan MH Thamrin menuju ke depan Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (3/3/2018). Aksi ini memperingati Hari Nol Diskriminasi yang jatuh pada 1 Maret. Mereka menyuarakan perlawanan terhadap diskriminasi dan kekerasan berbasis jender dalam tingkat hukum dan kebijakan.

JAKARTA, KOMPAS — Fenomena all male panel atau biasa disingkat ”manel” menyebabkan perspektif laki-laki mendominasi produksi pengetahuan. Selain tidak mengakomodasi keberagaman cara pandang, manel bisa mengekalkan budaya patriarki.

Fenomena manel masih kerap terjadi di dalam dan luar negeri. Hal ini, salah satunya terlihat dari dominasi laki-laki sebagai narasumber, baik dalam pemberitaan media, seminar, maupun kegiatan diskusi.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan