logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊMelawan Kekerasan Berbasis...
Iklan

Melawan Kekerasan Berbasis Jender yang Tak Berjeda

Pandemi Covid-19 menjadi masa-masa yang sulit bagi perempuan. Beban ganda, bahkan beban berlapis, selama pandemi membutuhkan resiliensi perempuan agar mampu bertahan dalam pandemi bayangan yang berwajah kekerasan.

Oleh
Sonya Hellen Sinombor
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/yZA1Zh0Pijn_xc-HfWhifuAiSaw=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F20200308_ENGLISH-HARI-PEREMPUAN_C_web_1583679048.jpg
KOMPAS/PRIYOMBODO

Peserta aksi membentangkan poster protes dalam aksi damai memperingati hari perempuan Sedunia 2020 bersama Aliansi Gerakan Perempuan Antikekerasan (Gerak Perempuan) di jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (8/3/2020).

Upaya membangun kesadaran publik akan pentingnya perlindungan perempuan masih menjadi pekerjaan rumah yang besar. Gerakan untuk membongkar dan meruntuhkan budaya patriarki yang merendahkan harga diri dan menghancurkan hidup perempuan serta membangun cara pandang akan penghormatan terhadap harkat dan martabat perempuan harus terus dilakukan secara masif dan digaungkan lebih nyaring,

Maka, Peringatan Hari Perempuan Internasional (International Womens Day/IWD) tahun 2021 menjadi momen bagi bangsa Indonesia untuk berefleksi sejauh mana upaya mewujudkan perlindungan terhadap perempuan di Tanah Air. Sudah pada titik mana Indonesia melangkah? Seberapa besar perubahan cara pandang masyarakat dan pengambil kebijakan dalam memandang situasi dan kondisi perempuan korban-korban kekerasan.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan