logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊModel Pendidikan Jarak Jauh...
Iklan

Model Pendidikan Jarak Jauh Vokasi Mulai Menggeliat

Untuk memperluas kesempatan dan akses layanan, pendidikan jarak jauh untuk vokasional bisa dilakukan. Meski demikian, proses belajar-mengajar seperti itu tetap membutuhkan "sub" kampus untuk pendampingan praktik.

Oleh
Mediana
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/mc7BOB0sBn2c_0kzu9LIm2fqpJs=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2Fc5695a96-89d5-47cf-82da-138e8ed329f9_jpg.jpg
KOMPAS/KOMPAS/DEFRI WERDIONO

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono tengah memotong pita pemeran perkebunan pada Peringatan Puncak Hari Perkebunan ke-62 di Politeknik Pembangunan Pertanian, di Lawang, Kabupaten Malang, Selasa (10/12/2019).

JAKARTA, KOMPAS - Pendidikan tinggi vokasi dapat diselenggarakan melalui pembelajaran jarak jauh. Metode ini memperluas dan mempermudah akses warga mengeyam pendidikan terapan sampai di luar negeri.

Ketua Forum Direktur Politeknik Negeri Indonesia, Zainal Arief, Rabu (24/2/2021) di Jakarta, mengatakan, pendidikan jarak jauh (PJJ) untuk pendidikan tinggi vokasi sudah mulai berkembang meskipun belum masif. Politeknik Negeri Surabaya misalnya, sejak 2012 menggelar PJJ untuk program studi diploma tiga (D-3) Teknik Informatika dan program studi sarjana (S-1) terapan Teknik Telekomunikasi. Kedua program studi telah mengantongi izin dari pemerintah dan terakreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.

Editor:
Bagikan