logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊHadapi Pseudosains dengan...
Iklan

Hadapi Pseudosains dengan Perbanyak Literatur Sains

Agar tidak terjadi misinformasi dan disinformasi, jurnalis harus memahami cara memverifikasi isu atau klaim-klaim dengan kaidah-kaidah jurnalistik yang berlaku.

Oleh
PRADIPTA PANDU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/y1ISr_a7nUJNYIMnNjYhZI2ZzYo=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F20210222WEN13_1613972394.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Petugas memperlihatkan botol yang berisi vaksin Sinovac untuk program vaksinasi Covid-19 di kantor Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang, Senin (22/2/2021).

JAKARTA, KOMPAS β€” Di tengah pandemi Covid-19, kian banyak muncul pemberitaan dan isu pseudosains yang diklaim sepihak oleh salah satu orang ataupun tokoh publik. Agar tidak terjadi misinformasi dan disinformasi, jurnalis harus memahami cara memverifikasi isu tersebut dengan kaidah-kaidah jurnalistik yang berlaku.

Direktur Eksekutif Society of Indonesia Science Journalist (SISJ) Dyna Rochmyaningsih menyampaikan, jurnalis harus memahami sains dan kebenaran ilmiahnya saat meliput isu terkait dengan pseudosains di tengah pandemi Covid-19. Pseudosains atau ilmu semu merupakan suatu sistem pemikiran dan teori yang dibuat dengan tidak berdasarkan pada kaidah-kaidah ilmiah atau tidak rasional.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan