logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanDewi Kwan Im Putih di Lereng...
Iklan

Dewi Kwan Im Putih di Lereng Merapi

Di lereng selatan Gunung Merapi berdiri kelenteng kecil, Bio Tjioe Bah Petroek. Di sana bertakhta patung Dewi Kwan Im sederhana berwarna putih polos. Kehadirannya mengingatkan siapa pun untuk kembali pada kesahajaan.

Oleh
Aloysius Budi Kurniawan
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/oYH1dpf8t59U6Ka925wCVm2hPxo=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F20210211abk2_1613359562.jpg
KOMPAS/ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN

Pimpinan Omah Petroek Romo Sindhunata SJ sedang mengecek kesiapan perlengkapan ibadat di kelenteng atau Bio Tjioe Bah Petroek di Kompleks Omah Petroek, Karangkletak, Dusun Wonorejo, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, menjelang Imlek, Kamis (11/2/2021) malam. Selain didirikan kelenteng, di tempat ini juga dibangun berbagai macam tempat ibadat, seperti kapel, pura, dan langgar/mushala, yang bisa dimanfaatkan oleh siapa pun untuk berdoa.

Semilir angin malam meniup harum dupa di Bio Tjioe Bah Petroek, sebuah kelenteng kecil di lereng Merapi, Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (11/2/2021) malam. Pada malam menjelang tahun baru China atau Imlek 2572 Kongzili itu, persembahan buah-buahan dan kue-kue tertata rapi di meja berundak depan altar.

Di tengah altar terlihat patung Dewi Kwan Im berwarna putih polos. Di bagian kanan dan kirinya terpasang papan kayu bertuliskan huruf China. Tulisan kanan kira-kira artinya demikian: ”Sebelum kamu masuk ke tempat ibadat ini, apakah kamu sudah berbuat baik?”. Semntara tulisan di sebelah kiri berbunyi: ”Nanti kalau kamu di liang kubur, bahkan logam (keping uang) pun tidak bisa kamu lihat. Yang akan dilihat hanyalah kebaikan, bukan keping uang”.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan