logo Kompas.id
โ€บ
Pendidikan & Kebudayaanโ€บPerempuan Disabilitas Korban...
Iklan

Perempuan Disabilitas Korban Kekerasan Kurang Diperhatikan

Sebelum pandemi, perempuan penyandang disabilitas berada dalam situasi rentan mengalami kekerasan. Masa pandemi semakin meningkatkan kerentanan perempuan disabilitas dari berbagai kekerasan dan diskriminasi.

Oleh
Sonya Hellen Sinombor
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-xlB-_fbTYsHvDfRLnFx1IZ8nOU=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2Fd92fdd21-c709-4aca-bc9f-d84e5b81d369_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Teman tuli berbincang dengan rekannya melalui gerakan isyarat sembari menunggu pelanggan di restoran cepat saji Burger King Thamrin, Jakarta, Kamis (3/12/2020). Saat ini, Burger King telah merekrut 100 teman tuli untuk bekerja di gerainya, termasuk 18 orang di gerai Thamrin tersebut. Dalam rangka Hari Disabilitas Internasional 2020 yang diperingati setiap tanggal 3 Desember, Burger King ingin menyampaikan pesan untuk mewujudkan kesempatan setara kepada semua orang.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Perlindungan terhadap perempuan penyandang disabilitas hingga kini tidak banyak mendapat perhatian pemerintah dan masyarakat. Padahal, sejumlah perempuan disabilitas memiliki kerentanan berlapis terhadap kekerasan, terutama kekerasan seksual diskriminasi. Kondisi ekonomi dan tingkat pendidikan yang rendah membuat hidup perempuan disabilitas bergantung kepada orang lain sehingga semakin rentan mengalami berbagai kekerasan.

Komisi Nasional Antikekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mencatat, laporan kasus kekerasan seksual terhadap perempuan penyandang disabilitas dalam tiga tahun terakhir meningkat, yakni 34 kasus (2017), 57 kasus (2018), dan  69 kasus (2019).  Bahkan, dalam Catatan Tahun (Catahu) tahun 2018 dan 2019 ditemukan perempuan dengan disabilitas intelektual, tuli wicara, dan psikososial adalah kelompok yang paling rentan mengalami kekerasan seksual.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan