logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊPandemi, Radikalisme Tetap...
Iklan

Pandemi, Radikalisme Tetap Harus Diwaspadai

Selama pandemi Covid-19, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menyebut terjadi penangkapan kepada sekitar 170 orang pelaku terorisme. Sikap intoleran dan paham eksklusif juga tetap menyebar di sekolah.

Oleh
Mediana
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/QLPufcJaSc11dD9UMnh2PdrqsQs=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2F3e78350a-a9c3-4948-84bb-489acfbefa6c_JPG.jpg
KOMPAS/VIDELIS JEMALI

Warga mengantar berbagai bentuk bantuan untuk anggota keluarga korban yang dibunuh kelompok teroris pada pekan lalu di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulteng, Selasa (1/12/2020).

JAKARTA, KOMPAS - Sekolah perlu selalu menyosialisasikan paham inklusif, Pancasila, wacana kebangsaan, dan moderasi beragama kepada siswa. Meski suasana pembelajaran berlangsung jarak jauh karena pandemi Covid-19, narasi   radikalisme, paham eksklusif, hingga aksi kekerasan berbasis agama tetap berkembang.

Sebelumnya, pada November 2020, kabar pemilihan ulang ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Negeri 6 Depok dan pengunduran diri salah satu calon ramai dibahas di media sosial karena disertai isu Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA). Warganet sebelumnya juga dihebohkan kabar viral ajakan memilih ketua OSIS seagama oleh salah satu guru SMA Negeri 58 Jakarta.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan