logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊNegara Berutang Budi kepada...
Iklan

Negara Berutang Budi kepada Guru Honorer

Banyak guru honorer di wilayah pedalaman Maluku mengabdi puluhan tahun dengan gaji kecil, bahkan tanpa gaji. Negara berutang budi kepada mereka.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/dsQ3Uqwhj2hGcw6hwr-4QdE8QiQ=/1024x486/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F9a2ff922-f260-403e-82d4-9e68141511d2_jpg.jpg
KOMPAS/ARSIP HERLINA GAITEDY

Guru di pedalaman Kepulauan Aru, Maluku, mengajar dari rumah ke rumah di tengah pandemi Covid-19, Juni 2020 lalu.

Awal Agustus 2016, Normalina Nisdoam memulai hari-hari awal menjadi guru di Sekolah Dasar Sabuai, sekolah yang baru dibangun warga kampung. Enam bulan pertama, ia digaji Rp 83.000 per bulan, setahun kemudian tak digaji sama sekali, dan dalam dua tahun belakangan ia digaji Rp 100.000 per bulan. Meski demikian, ia berjanji akan terus mengabdi demi masa depan anak-anak di pedalaman Pulau Seram, Maluku.

November 2020, Normalia (28) kembali hadir di ruang kelas IV sekolah menggelar pembelajaran tatap muka setelah sempat terhenti akibat pandemi Covid-19. Memang pandemi belum berlalu, tetapi pihak sekolah merasa perlu melangsungkan kegiatan tatap muka sebagai adaptasi fase kehidupan normal baru. Pembelajaran itu berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan