logo Kompas.id
›
Pendidikan & Kebudayaan›Berdamai dengan HIV, Berjuang ...
Iklan

Berdamai dengan HIV, Berjuang Melawan Stigma

Kendati penyandang HIV/AIDS bisa bekerja dan produktif, hingga kini stigma negatif masih melekat dalam diri mereka. Perempuan dengan HIV mengalami kekerasan berlapis dalam rumah tangga dan diskriminasi di dunia kerja.

Oleh
Sonya Hellen Sinombor
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/4xvl516cxlX7qNBbrZetFmZoPA8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2FWhatsApp-Image-2019-08-29-at-17.50.14_1567076067.jpeg
KOMPAS/IQBAL BASYARI

Sebagian orang dengan HIV/AIDS melakukan deklarasi penolakan revisi kitab undang-undang hukum pidana, Kamis (29/8/2019), di Surabaya.

Tidak ada satu manusia pun di dunia ini yang ingin menjalani hidup dalam stigma hingga akhir hayatnya. Begitu juga orang-orang dengan HIV/AIDS (ODHA), terutama para perempuan yang hidup dengan HIV. Selain harus melewati fase berat untuk berdamai dan menerima kenyataan terinfeksi virus, perempuan dengan HIV mengalami penderitaan berlapis.

Selain hidupnya berada dalam lingkaran stigma negatif, sejumlah perempuan dengan HIV (human immunodeficiency virus), sepanjang hidupnya mengalami berbagai kekerasan dalam rumah tangga oleh pasangannya. Bahkan, sejumlah perempuan yang memiliki anak tidak punya pilihan untuk keluar dari situasi kekerasan  dan terpaksa menjalani hidup di lembah penderitaan, demi melindungi anak-anaknya.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan