logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanKelangkaan Regenerasi pada...
Iklan

Kelangkaan Regenerasi pada Budaya Wayang Masih Jadi Tantangan

Setiap 7 November diperingati sebagai Hari Wayang Nasional. Tantangan dan upaya pelestarian wayang selalu menjadi pembahasan saat hari peringatan. Di sisi lain, wayang menanamkan nilai-nilai kehidupan bagi masyarakat.

Oleh
Mediana
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ssD1ezqYJeMuDrZKCUbBOhvXjnE=/1024x660/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2Fbb895ef0-fcc8-48c6-926a-cca5055307d6_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTI DWI UTAMI

Anak-anak menunjukkan wayang suket buatannya, Selasa (3/11/2020), di Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, Jawa Tengah. Kegiatan itu dilakukan untuk mengangkat kembali dan melestarikan wayang yang terbuat dari rumput itu kepada masyarakat, khusunya anak-anak. Dalam pertunjukan wayang suket, dalang biasanya menyelipkan nilai-nilai kehidupan.

JAKARTA, KOMPAS — Sejak wayang diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur pada 7 November 2003, upaya pelestariannya tidak mudah dilakukan. Globalisasi menyebabkan kelangkaan regenerasi pembuat, pemain, penonton, dan penanggap wayang.

Hal itu menjadi benang merah webinar ”Peringatan Hari Wayang Sedunia”, Sabtu (7/11/2020) malam, di Jakarta. Webinar ini diselenggarakan oleh Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama).

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan