logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊDilematis Belis Gading Gajah...
Iklan

Dilematis Belis Gading Gajah Suku Lamaholot di Nusa Tenggara Timur

Mahar atau belis berupa gading gajah yang berlaku di kalangan suku Lamaholot, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, cukup dilematis karena semakin sulit mendapatkan gading setiap kali digelar perkawinan adat.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/blA-ILWnCSL06v7I9QOJKuGD4go=/1024x687/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F20201108korbb-diskusi-daring_1604806585.jpg
DOKUMEN FAKULTAS HUKUM UNTAG SURABAYA

Diskusi daring hasil "penelitian gading gajah di kalangan suku Lamaholot sebagai mas kawin atau mahar. Persoalan, NTT tidak ada gajah mengapa pakai gading? Sementara gading makin sulit didapat.

KUPANG, KOMPAS β€” Mahar atau mas kawin, dalam istilah setempat disebut belis, dalam bentuk gading gajah yang berlaku di kalangan suku Lamaholot, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, cukup dilematis. Wilayah itu bukan tempat berkembang biak gajah sehinggga gading sulit didapat. Akibatnya, harga satu gading gajah bisa tembus Rp 100 juta.

Sulitnya mendapatkan gading gajah sebagai belis membuat sebagian besar keluarga pria hanya mengakui mas kawin itu dari generasi ke generasi. Ada pula gading yang diyakini memiliki kekuatan gaib sehingga diberi penghormatan khusus.

Editor:
agnespandia
Bagikan