logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanPengetahuan Pelajar soal...
Iklan

Pengetahuan Pelajar soal Bahaya Rokok Masih Tetap Rendah

Rokok hingga kini menjadi ancaman terselubung bagi masa depan anak-anak di Indonesia. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, prevalensi anak-anak yang merokok meningkat tajam, bahkan di ASEAN Indonesia peringkat pertama.

Oleh
Sonya Hellen Sinombor
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/wc21Y0Ty8rj1iusIkqrDa8ipTfM=/1024x571/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2Fcisdi1_1595866593.jpg
DOKUMENTASI/CISDI

Suasana pertunjukan teatrikal sidang anak bertajuk ”Teatrikal Persidangan Anak Indonesia: Ketok Palu terhadap Dugaan Kejahatan Industri Rokok yang Menargetkan Anak-anak”, Kamis (23/7/2020) petang. Komunitas Cerita Cinta Anak Indonesia (CCAI) dan Keluarga Pendongeng untuk menyuarakan pentingnya perlindungan anak dari bahaya rokok.

JAKARTA, KOMPAS — Kendati sosialiasi tentang bahaya rokok terhadap kesehatan sudah sering dilakukan, hingga kini pengetahuan masyarakat, terutama pelajar masih saja tetap rendah. Berbagai upaya untuk mencegah anak-anak terpapar dengan zat adiktif berupa produk tembakau juga belum menyentuh langsung ke sasaran. Kenyataannya anak-anak masih terpapar rokok.

”Data memperlihatkan bahwa pengetahuan pelajar tentang bahaya rokok masih rendah sehingga bisa dipahami bahwa prevalensi merokok di kalangan anak dan remaja meningkat,” ujar Sumarjati Arjoso (Ketua Tobacco Control Support Center, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia /IAKMI), pada Rapat Koordinasi tentang ”Peningkatan Efektivitas Perlindungan Anak dari Paparan Rokok” yang diselenggarakan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Senin (2/11/2020) secara daring.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan