logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanHadapi Situasi Pandemi,...
Iklan

Hadapi Situasi Pandemi, Seniman Perlu Belajar Teknologi dan Beradaptasi

Pandemi Covid-19 berdampak dan memengaruhi kehidupan masyarakat, termasuk para seniman dan pekerja seni. Di sisi lain, kemajuan teknologi informasi membuka peluang bagi seniman untuk menjaga eksistensi dan produktif.

Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5RjGXBkRzcUMIGC4sGfB7LbcSjY=/1024x574/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F20201102cokc-festival-seni-bali-jani-2020_1604319363.jpg
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA

Musisi I Wayan Balawan (kanan) menjadi pembicara dan memberikan paparan dalam sarasehan (timbang rasa) dengan topik ”Monetisasi Seni Virtual” yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali, Kota Denpasar, Senin (2/11/2020). Sarasehan digelar dalam rangkaian Festival Seni Bali Jani II 2020.

DENPASAR, KOMPAS — Pandemi Covid-19 akibat virus korona baru (SARS-CoV-2) berdampak dan mempengaruhi kehidupan masyarakat, termasuk para seniman dan pekerja seni lainnya. Di sisi lain, kemajuan teknologi informasi membuka peluang bagi seniman untuk menjaga eksistensinya dengan menghadirkan ruang berkarya secara virtual di masa pandemi Covid-19 sekaligus kesempatan menghasilkan pendapatan melalui monetisasi karya seni secara jangka panjang.

Demikianlah benang merah yang mengemuka dalam sarasehan, atau timbang rasa, Senin (2/11/2020), dengan topik ”Monetisasi Seni Virtual”. Sarasehan yang digelar Dinas Kebudayaan Provinsi Bali serangkaian Festival Seni Bali Jani II 2020 yang berlangsung mulai Sabtu (31/10/2020) hingga Sabtu (7/11/2020) menghadirkan koreografer Eko Supriyanto dan musisi I Wayan Balawan sebagai pembicara yang mengulas topik monetisasi seni virtual.

Editor:
agnespandia
Bagikan