logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanPergelaran Virtual, Bentuk...
Iklan

Pergelaran Virtual, Bentuk Adaptasi dan Transformasi Kala Pandemi Covid-19

Dampak pandemi Covid-19 juga dihadapi kalangan budayawan, seniman, serta pekerja kreatif seni dan budaya. Budayawan, seniman, dan pekerja kreatif memiliki keluwesan beradaptasi dan diharapkan semakin kreatif.

Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BpuWnr0hPawKrzM0qhHPn8AG2EY=/1024x584/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F20201101cokg-sarasehan-festival-bali-jani-2020_1604231395.jpg
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA

Pergelaran operet berjudul ”Malaikat Pencubit Jiwa” yang ditampilkan secara kolaborasi dari sejumlah teater di Bali mengisi malam pembukaan Festival Seni Bali Jani II 2020 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali, Kota Denpasar, Sabtu (31/10/2020).

DENPASAR, KOMPAS — Dampak bencana pandemi penyakit akibat virus korona baru (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19 juga dihadapi kalangan budayawan, seniman, serta pekerja kreatif seni dan budaya. Akan tetapi, para budayawan, seniman, dan pekerja kreatif memiliki keluwesan dalam beradaptasi dan diharapkan semakin kreatif ketika berhadapan dengan tantangan.

”Penyelenggaraan kegiatan seni bukan sebagai bentuk kemewahan di tengah pandemi,” kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid dalam sarasehan (timbang rasa) secara dalam jaringan dengan topik ”Festival Seni Pasca Pandemi” dari Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali, Kota Denpasar, Minggu (1/11/2020).

Editor:
agnespandia
Bagikan