logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊMembangun Nyali Berwirausaha...
Iklan

Membangun Nyali Berwirausaha dari Sekolah

Pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah masih tertinggal dibandingkan dengan industri berskala besar, apalagi yang terkait dengan kanal e-dagang. Salah satu hal yang bisa membalikkan keadaan yakni pendidikan.

Oleh
Mediana
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/yT2-trxlOt_qTw3aX0m-cAEx8uo=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F3a5ffd43-61dd-4bf6-83bb-344136982e11_jpg.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Lulusan SMK Negeri 4 Surakarta Jurusan Perhotelan dinilai oleh penguji saat mengikuti uji kompetensi di sekolah mereka di Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (12/10/2020). Ujian yang digelar oleh lembaga sertifikasi profesi itu baru bisa diikuti oleh para murid yang telah lulus tersebut karena tertunda akibat pandemi. Melalui ujian tersebut mereka dapat memiliki keunggulan untuk bersaing di dunia kerja.

Pelaksanaan pendidikan vokasi mendukung sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Namun, pengembangan pendidikan vokasi untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan tersebut belum sepenuhnya dibarengi dengan kesadaran mengenai pentingnya teknologi digital dalam pembelajaran.

Badan Pusat Statistik pun mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) sekolah menengah kejuruan (SMK) masih tertinggi meski tren menurun. Februari 2018, TPT SMK 8,92 persen. Februari 2019, TPT SMK 8,63 persen. Februari 2020, TPT SMK 8,49 persen. TPT menjadi indikator tenaga kerja tak terserap pasar kerja.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan