logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊPak Tua Enggan Menyerah
Iklan

Pak Tua Enggan Menyerah

Menjadi lanjut usia tak menghalangi mereka tetap bekerja. Uang tidak selalu jadi perkara utama. Keinginan untuk mewujudkan eksistensi diri juga menjadi kebutuhan lansia.

Oleh
INSAN ALFAJRI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/MnoQY4DQVdTFBJYc9gCiAgtL2u8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2Fe976d6b6-bef9-4f5f-8a2e-84c477192492_jpg.jpg
KOMPAS/INSAN ALFAJRI

Pedagang mi ayam di Jalan Kemanggisan Raya, Palmerah, Jakarta Barat, Rikun (62), Kamis (15/10/2020).

Barangkali mimpi sebagian besar warga Ibu Kota sudah tergenggam di tangan Rikun (62). Sebut saja rumah di Jakarta, anak yang sudah mandiri, atau menapakkan kaki di Tanah Suci. Walakin, Rikun enggan memarkir gerobak mi ayamnya di rumah sepanjang hari.

Uap dari panci menguar saat Rikun membuka tutupnya. Tangannya yang mulai berkerut tetap terampil menjaring mi yang sudah tanak. Sekejap saja mi berpindah ke mangkuk-mangkuk yang sudah dibubuhi bumbu. Tak lupa potongan ayam menjadi pasangan yang sempurna.

Editor:
agnesrita
Bagikan