logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊJumlah Terus Menyusut,...
Iklan

Jumlah Terus Menyusut, Generasi Pewaris Penghayat Kepercayaan Terancam Hilang

Berbagai masalah dan kendala yang dihadapi pada masa lalu, yang masih berlangsung hingga hari ini, memengaruhi keberlangsungan penghayat kepercayaan di Tanah Air. Jumlahnya kiat menyusut dan terancam hilang penerusnya.

Oleh
SONYA HELLEN SINOMBOR
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1EdkBr-HTaSE-DqD2kTNNS7EQTg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2F78054344_1556469315.jpg
KOMPAS/MEGANDIKA WICAKSONO

Sejumlah pemuka agama dan penghayat kepercayaan melepaskan burung pipit setelah berdoa lintas iman di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (28/4/2019). Doa dalam rangkaian Hari Ulang Tahun Ke-55 Gereja Katolik Paroki Santo Yosep Purwokerto itu dipanjatkan untuk memohon perdamaian dan persatuan bangsa.

JAKARTA, KOMPAS β€” Kendati undang-undang melindungi dan menjamin setiap warga negara untuk menjalankan keyakinan sesuai dengan agama dan kepercayaannya tanpa pengecualian, hingga kini masyarakat penghayat kepercayaan masih mengalami diskriminasi, peminggiran, dan stigmatisasi. Akibatnya, penghayat kepercayaan tidak memiliki ruang partisipasi dalam kehidupan sosial, politik, dan budaya.

Perlakuan yang tidak setara yang berlangsung lama membuat jumlah di setiap komunitas dan kelompok penghayat kepercayaan terus menyusut. Selain karena diskriminasi, peminggiran, dan stigmatisasi, regulasi-regulasi yang diskriminatif terhadap penghayat kepercayaan juga mengakibatkan penyusutan jumlah penghatan kepercayaan.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan