logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊMenjaga Denyut Seni di Masa...
Iklan

Menjaga Denyut Seni di Masa Pandemi

Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuat program Budayasaya sebagai dukungan pemerintah kepada seniman, pegiat seni, dan pekerja budaya kreatif agar aktivitas seni tetap bergerak.

Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/n028vPQASRuZ0mEMVcnv9TfHBSk=/1024x585/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2Faa97bc6b-66cf-4472-b969-0f33c85680b4_jpg.jpg
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA

Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengadakan program Budayasaya sebagai dukungan pemerintah kepada seniman, pegiat seni, dan pekerja budaya kreatif di Tanah Air di tengah situasi pandemi Covid-19. Suasana perekaman pentas duo Reza Achman dan Rizal Abdulhadi dari Rhythm Rebels di Antida Sound Garden, Kota Denpasar, Bali, Minggu (30/8/2020) malam.

Panggung Antida Sound Garden di Jalan Waribang, Kota Denpasar, Bali, bertabur cahaya, Minggu (30/8/2020) malam. Dari seberang panggung yang semarak, Anak Agung Anom Wijaya Darsana, pemilik Antida Music Productions yang akrab disapa Anom, berulang kali mengusap rambutnya. Badan Anom tidak berhenti bergoyang. Yeah....

Di panggung, duo Reza Achman dan Rizal Abdulhadi dari Rhythm Rebels mengentak malam dengan penampilan mereka yang ekspresif kala memainkan musik yang energik. Dengan energi yang tidak kalah dari permainan Rhythm Rebels, I Nyoman Suwida bersama belasan pemusik tradisional Komunitas Genggong 8 menyahuti dengan memainkan instrumen gamelan Bali yang didominasi permainan harpa mulut, genggong.

Editor:
Mohammad Hilmi Faiq
Bagikan