Hari Remaja Internasional
Hak Reproduksi Remaja Disabilitas Belum Terjamin
Meski terbatas dalam sejumlah hal, remaja disabilitas tetap memiliki kebutuhan biologis. Karena keberadaan mereka sering diabaikan oleh lingkungan, banyak hak mereka tidak terpenuhi, termasuk hak kesehatan reproduksi.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F20200318son3_1584537323.jpg)
Ilustrasi: Suasana di sebuah ruang pelatihan di Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas (BBRVPD) Kementerian Sosial (Kemensos) di Jalan SKB No 5 Karadenan, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (14/3/2020) siang. Pelatihan menjadi petugas call center tersebut merupakan salah satu dari sejumlah pelatihan bagi penyandang disabilitas agar memiliki keterampilan khusus sehingga bisa direkrut di perusahan-perusahaan.
JAKARTA, KOMPAS - Sama seperti remaja pada umumnya, remaja dengan disabilitas juga memiliki naluri seksual. Namun, hak mereka untuk mendapat pengetahuan kesehatan reproduksi masih jauh dari memadai. Situasi itu rentan menjadikan mereka sebagai korban pelecehan seksual maupun memiliki perilaku seksual yang menyimpang.
Padahal, remaja disabilitas adalah populasi paling rentan, baik terhadap diskriminasi, pelecehan, perundungan, maupun pengabaian. ”Mereka punya persoalan ganda, masalah dari dalam diri yang membuat kurang percaya diri maupun masalah dari luar yang menyulitkan saat beradaptasi dengan lingkungan,” kata Kepala Pusat Studi Difabilitas Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta, Munawir Yusuf, Rabu (12/8/2020).