logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊKembali ke Makna Pembelajaran
Iklan

Kembali ke Makna Pembelajaran

Solusi masalah pendidikan jarak jauh di masa pandemi ini hendaknya berpijak pada makna pembelajaran. Cara belajar yang dilakukan harus mengacu pada tujuan pendidikan, teknologi hanya alat.

Oleh
Yovita Arika
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/GysjtPxtqL8J0zARfEai2hkDIq8=/1024x663/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2Fd2ba3876-ab3a-44a4-823f-d4aa0f72fee0_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Zikro, guru taman kanak-kanak (TK), mengajar anak didiknya dengan memanfaatkan telepon seluler di ruang kelas TK Kartini, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (10/8/2020). Pandemi Covid-19 memaksa para guru dan siswa belajar dengan sistem daring, tak terkecuali bagi siswa TK.

JAKARTA, KOMPAS β€” Keputusan pemerintah mengizinkan pembukaan sekolah di zona kuning menimbulkan polemik terkait keamanan siswa dari paparan virus korona jenis baru. Melanjutkan pembelajaran jarak jauh banyak kendala. Berkutat pada permasalahan tersebut, melupakan makna belajar yang sesungguhnya.

Peran guru di sekolah memang tak tergantikan dalam proses pembelajaran. Namun, ketika sekolah ditutup untuk mencegah penyebaran Covid-19, peran guru seolah terlupakan karena perhatian tertuju kepada teknologi digital dan akses internet yang sebenarnya hanya salah satu sarana pembelajaran.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan