logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊSimalakama Paket Data
Iklan

Simalakama Paket Data

Gawai dan paket data menjadi satu kesatuan utama di masa pembelajaran jarak jauh kali ini. Interaksi guru-murid terjalin dari layar-layar ponsel. Di sisi lain, akses internet ini berpotensi menjadi candu.

Oleh
FAJAR RAMADHAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/9lPu3hcQkNPcSJEQkC0a_MInJh4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F74423159-4a4b-4bee-bc88-c3a6b8694b95_JPG.jpg
KOMPAS/FAJAR RAMADHAN

Beberapa anak di Jalan Banjir Kanal, Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, memilih bermain tembak-tembakan ketimbang bermain gim daring setelah selesai mengerjakan tugas sekolah, Kamis (6/8/2020).

Pengeluaran paket data yang membengkak dikeluhkan sebagian orangtua selama masa pembelajaran jarak jauh. Paket data tidak hanya dipakai saat kegiatan belajar daring, tetapi juga digunakan anak untuk mengakses permainan atau berselancar mencari konten-konten lainnya. Banyaknya waktu anak mengakses internet juga berpotensi membuat anak terjerat candu gawai.

Rini (38), warga Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, terlihat memegangi gawai dan pulpen sambil menjepit buku tulis di ketiaknya, Kamis (6/8/2020) siang. Sementara putrinya, Adinda (10), duduk termangu di sebelahnya. Siang itu, keduanya sedang menyaksikan video pembelajaran dari guru.

Editor:
agnesrita
Bagikan