logo Kompas.id
โ€บ
Pendidikan & Kebudayaanโ€บMomentum bagi Media Massa...
Iklan

Momentum bagi Media Massa untuk Berperan

Keputusan perusahaan global menghentikan sementara kerja sama iklan dengan Facebook menjadi bukti media sosial tak bisa sepenuhnya menggantikan fungsi media massa. Ini momentum bagi media massa untuk mengambil peran.

Oleh
Yovita Arika
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-Gt9ExfuyBgePtROaP-Sx17PQGM=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F1a9315f2-0fe5-473e-a6ad-c21d2f58787f_jpg.jpg
KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI

Salah satu akun TikTok membagi suasana kampanye Presiden Amerika Serikat Donald Trump di BOK Center, Tulsa, Oklahoma, Sabtu (19/6/2020) waktu setempat. Lebih dari setengah kursi di gedung itu kosong. Para penggemar K-Pop dan pengguna TikTok mengklaim sebagian orang yang โ€mengerjaiโ€ Trump dengan memesan tiket kampanye, tetapi mereka tidak datang.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Disrupsi yang memukul media konvensional karena kehadiran platform digital global diyakini tidak total dan akan mencapai keseimbangan baru. Salah satu indikator adalah ketika sejumlah perusahaan besar global menghentikan sementara kerja sama iklan mereka dengan Facebook, yang membuktikan media sosial tidak bisa sepenuhnya menggantikan fungsi media massa.

Sistem algoritma yang menjadi keunggulan komparatif media sosial dibandingkan dengan media konvensional kini menjadi titik lemah karena ketidakmampuan platform media sosial menghentikan hoaks dan ujaran kebencian. Ini menjadi momentum bagi media konvensional untuk mengambil peran, baik dalam menyediakan informasi maupun bangkit dari keterpurukan karena disrupsi digital.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan