Kemampuan Membaca Pengaruhi Kesenjangan Jender di Pendidikan Tinggi
Keterampilan membaca pada anak laki-laki yang buruk pada masa remaja dibandingkan pada anak perempuan memengaruhi partisipasi mereka di pendidikan tinggi yang lebih rendah daripada perempuan.
Data global menunjukkan, dibandingkan laki-laki, lebih banyak perempuan yang masuk ke jenjang pendidikan tinggi. Berdasarkan data Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dari 18 negara, termasuk sejumlah negara maju seperti Amerika Serikat, rata-rata jumlah mahasiswa laki-laki hanya 45 persen dibandingkan perempuan yang 55 persen.
Di Indonesia pun demikian. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sejak 2012, Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan pada perempuan selalu lebih besar daripada pada laki-laki. Pada 2019, misalnya, APK pendidikan tinggi pada perempuan 31,67 persen dan pada laki-laki 28,93 persen.