Menimbang Risiko Paparan Covid-19 pada Anak di Sekolah
Kendati risiko penularan Covid-19 terhadap anak rendah, intensitas kontak fisik di sekolah tak dapat dihindari. Kontak fisik adalah sarana penyebaran virus korona baru. Sekolah sebaiknya tidak dibuka terlebih dulu.
JAKARTA, KOMPAS β Kendati anak-anak memiliki risiko cukup rendah untuk tertular, sakit, dan meninggal akibat Covid-19, risiko lain tidak bisa diabaikan. Anak riskan menjadi pasien asimtomatik dan menularkan virus ke orang lain. Membuka kembali sekolah dinilai dapat meningkatkan risiko itu.
Ahli epidemiologi Universitas Padjadjaran, Panji Fortuna Hadisoemarto, mengatakan, intensitas kontak fisik di sekolah tidak dapat dihindari. Padahal, kontak fisik dapat menjadi sarana penyebaran virus korona baru. Hal ini merujuk pada penelitian di sebuah sekolah Katolik di Perancis yang memiliki sekitar 25 siswa per kelas. Penelitian menunjukkan bahwa ada ratusan kontak yang terjadi dalam sehari.