logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊMenghitung Risiko Pembukaan...
Iklan

Menghitung Risiko Pembukaan Sekolah

Banyak hal yang harus dipertimbangkan secara matang untuk membuka sekolah di masa pandemi ini. Para ahli epidemiologi pun harus dilibatkan mengingat anak-anak termasuk kelompok rentan terhadap Covid-19.

Oleh
Yovita Arika
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/nCpUvmFgGJCyoAMsFZ7cudcuM5A=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F2020-05-25T000000Z_860164713_RC2OVG9244EK_RTRMADP_3_HEALTH-CORONAVIRUS-IVORYCOAST-EDUCATION_1590504387.jpg
REUTERS/LUC GNAGO

Murid mengenakan masker saat mempraktikkan jaga jarak saat pembukaan kembali sekolah setelah proses karantina untuk melawan Covid-19 di Abidjan, Pantai Gading, Senin (25/5/2020).

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan tahun ajaran 2020/2021 tetap dimulai pada minggu ketiga Juli 2020 atau pada Senin, 13 Juli. Bisa maju atau mundur satu minggu, tergantung keputusan pemerintah daerah.

Adapun pembukaan sekolah atau kembali ke proses belajar-mengajar dengan sistem tatap muka hanya dimungkinkan di kawasan zona hijau atau wilayah dengan catatan nol kasus Covid-19. Ini mengacu keputusan Gugus Tugas Covid-19.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan