FotografiFoto CeritaNoken, Rahim Kedua Orang Papua
Kompas/Agus Susanto

Noken, Rahim Kedua Orang Papua

Noken, ”rahim” kedua orang Papua.

Oleh
Agus Susanto
· 1 menit baca

Noken adalah rajutan khas tanah Papua. Bahannya serat kulit kayu, daun pandan, atau batang anggrek. Serat-serat itu diproses menjadi benang untuk dirajut dalam bentuk tas. Perlu waktu 2-3 minggu untuk menyelesaikan satu noken. Noken juga dapat dibuat dari benang nilon karena saat ini banyak perajin yang kesulitan dengan harga kulit kayu yang tinggi dan harus didatangkan ke Jayapura dengan pesawat. Penggunaan benang sintetis dewasa ini rentan menghilangkan proses pencarian dan pemintalan bahan alam. Regenerasi perajin noken juga memprihatinkan.

Dalam Modul Pengembangan Muatan Lokal Noken yang dikeluarkan Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2013) disebutkan, di beberapa daerah, noken menjadi alat inisiasi orang Papua menuju sosok dewasa.

Titus Pekei, penulis buku Cermin Noken Papua: Perspektif Kearifan Mata Budaya Papuani (2013), mengatakan, noken menjadi pengikat batin anak dengan orangtua. Sering kali noken yang dibuat mama untuk anaknya menjadi obat rindu saat anak dan orangtua terpisah jarak dan waktu(Kompas, 12 Maret 2019).

Memuat data...
Memuat data...