logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanWajah Museum Perlu Dikemas...
Iklan

Wajah Museum Perlu Dikemas Lebih Segar

Dewan Museum Internasional menetapkan tema ”Museum untuk Kesetaraan: Keanekaragaman dan Inklusi” untuk merayakan Hari Museum Internasional 2020. Momen ini untuk mendorong perbaikan pengelolaan museum di Tanah Air.

Oleh
Mediana
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/t8l0S9_W1Xk1es8GmJQn_ZSi12o=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F3a4c6004-e679-4e96-88dd-d275b2f00d2d_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Spanduk tutup tertempel di pagar depan Museum Keprajuritan di kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Kamis (7/5/2020), yang sepi karena tertutup bagi pengunjung sejak pandemi Covid-19 melanda. TMII yang dikenal sebagai miniatur Indonesia merupakan salah satu tempat hiburan yang harus kehilangan pemasukan dari pengunjung bersama sejumlah tempat hiburan lain di kawasan Ibu Kota.

JAKARTA, KOMPAS — Pengelolaan museum di Indonesia perlu mengubah pendekatannya kepada pengunjung agar lebih segar dan bersemangat interaktif. Museum bukan lagi sebagai institusi budaya yang bersifat satu arah. Tata kelolanya harus mampu berkembang seiring perkembangan zaman yang menuntut pendekatan komunikasi dua arah.

”Tidak hanya perubahan pada tata pamer, tetapi juga program museum itu sendiri, cara penyampaian, dan pengemasan konten informasi kepada pengunjung,” ujar dosen Arsitektur Universitas Indonesia, Nevine Rafa Kusuma, Senin (18/5/2020), di Jakarta, saat ditanya refleksi penting pada peringatan Hari Museum Internasional yang jatuh setiap 18 Mei.

Editor:
ilhamkhoiri
Bagikan