logo Kompas.id
›
Pendidikan & Kebudayaan›Pembukaan Kelas Tahun Ajaran...
Iklan

Pembukaan Kelas Tahun Ajaran Baru Mesti Mempertimbangkan Kondisi Siswa

Wacana pemerintah membuka kelas tahun ajaran baru 2020/2021 pada pertengahan Juli, seperti jadwal awal, dinilai kurang berempati pada kondisi orangtua, siswa, dan guru. Apalagi, perkembangan Covid-19 belum jelas.

Oleh
Mediana
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/a2PuC1ebNHnKVtMhETDSmnAgyqo=/1024x616/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F6c17eb44-f5fd-4958-abbc-cba66d57a869_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Secara daring, siswa sekolah dasar mendengarkan arahan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di halaman Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (15/5/2020). Dalam kesempatan tersebut, siswa dapat bertanya kepada Wali Kota tentang banyak hal, seperti penanganan Covid-19 di Surabaya dan proses pendaftaran ke jenjang SMP. Dalam kesempatan tersebut, secara khusus Tri Rismaharini memotivasi siswa untuk tetap bersemangat meraih cita-cita walau dalam kondisi pandemi dan belajar di rumah.

Sesuai jadwal, tahun ajaran baru sekolah semester gasal 2020/2021 semestinya dimulai pada 13 Juli 2020. Namun, hingga kini, situasinya tampak belum terlalu kondusif. Para siswa masih belajar di rumah. Saat bersamaan, orangtua berjibaku menghadapi dampak pandemi Covid-19, terutama di bidang ekonomi.

Dalam situasi demikian, pemerintah diharapkan berempati terhadap kondisi psikologis orangtua, siswa, dan guru. Jangan terlalu bersikeras membuka tahun ajaran baru. Di tengah ketidakjelasan kapan pandemi Covid-19 bakal berakhir, masyarakat kelas bawah masih tertekan untuk mencari penghasilan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Editor:
ilhamkhoiri
Bagikan