logo Kompas.id
โ€บ
Pendidikan & Kebudayaanโ€บPenanganan Kekerasan Seksual...
Iklan

Penanganan Kekerasan Seksual di Kampus Lemah, Publik Galang Petisi

Kasus kekerasan seksual di kampus terus terulang. Upaya penanganan kasus yang minimal mendorong penyintas dan kelompok peduli hak korban membuat petisi dalam jaringan agar masyarakat ikut tergugah kesadarannya.

Oleh
Mediana
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0lEWx0TdVH6jVurrJAuOJxrsRfc=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F3a86f631-48e3-4a72-8a18-17b6d3e6002a_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Peserta aksi membentangkan poster protes dalam aksi damai memperingati Hari Perempuan Sedunia (International Womenโ€™s Day) 2020 bersama Aliansi Gerakan Perempuan Anti Kekerasan (Gerak Perempuan) di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (8/3/2020).

JAKARTA, KOMPAS โ€” Selama tiga tahun terakhir, platform Change.org Indonesia mencatat ada 10 petisi bertemakan penanganan kekerasan seksual di kampus. Petisi tersebut mendapat dukungan publik lebih dari 700.000 tanda tangan.

Associate Campaigner Change.org Indonesia, Ori Sidabutar, saat dihubungi Selasa (12/5/2020), di Jakarta, mengatakan, pembuat petisi beralasan mekanisme pelaporan kasus kekerasan seksual di kampus belum berpihak pada korban. Mereka akhirnya membutuhkan perhatian publik agar lebih sadar dengan kekerasan seksual. Harapannya, apabila publik mengalami atau pernah menyaksikan kasus, publik berani berbicara.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan