logo Kompas.id
›
Pendidikan & Kebudayaan›Dari Pinjam Ponsel Tetangga...
Iklan

Dari Pinjam Ponsel Tetangga hingga Mencari Sinyal

Pembelajaran jarak jauh rupanya tidak sesimpel yang dibayangkan orang. Di sejumlah pelosok daerah, para pelajar harus meminjam telepon genggam tetangga dan pindah ke tempat yang lebih baik untuk menangkap sinyal.

Oleh
Denty Piawai Nastitie
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1cnlt98GD21vA7x3MVhgrwOvP-w=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_22144331_1_0.jpeg
KOMPAS/ANGGER PUTRANTO

Warga Desa Tampang Muda, Andi Supriadi (24), harus naik ke sebuah pohon untuk mengakses sinyal telepon seluler di tepi pantai Desa Tampang Muda, Kecamatan Pematang Sawah, Kabupaten Tanggamus, Lampung, Jumat (29/1/2016).

Bagi masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan, penerapan belajar jarak jauh untuk mencegah penyebaran virus korona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan penyakit Covid-19 relatif mudah terlaksana karena ketersediaan jaringan internet dan sarana-prasarana yang memadai. Namun, di sejumlah pelosok daerah, para pelajar harus meminjam telepon genggam tetangga dan pindah ke tempat yang lebih baik untuk menangkap sinyal.

Hal ini dialami, misalnya, oleh pelajar-pelajar di SMKN 1 Cipeundeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Sebanyak 96 persen dari 700 pelajar yang mengenyam pendidikan di sekolah ini berasal dari keluarga tidak mampu. Begitu ada penerapan belajar jarak jauh, pelajar kebingungan karena sebagian siswa tidak punya telepon genggam, tidak mampu membeli paket data internet, atau tinggal di daerah pegunungan yang sulit dijangkau sinyal internet.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan