logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊTradisi Kuliner Unik dari...
Iklan

Tradisi Kuliner Unik dari Pemburu-Peramu di Zaman Prasejarah

Dengan meneliti pecahan artefak tembikar era prasejarah, para arkeolog di Universitas York mengungkap bagaimana pada masa lalu manusia prasejarah memiliki tradisi kuliner yang bermacam-macam.

Oleh
Yovita Arika
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Zl11ozmnZNIah9yQGDaxhlZ3_IA=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F05%2F20180521_PRASEJARAH_B_web.jpg
KOMPAS/ZULKARNAINI

Ratusan potongan gerabah yang diperkirakan berusia 3.000 tahun ditemukan di lokasi penelitian manusia prasejarah di Loyang Mendale, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, Senin (21/5 /2018).

Selera kuliner manusia prasejarah ternyata tidak hanya ditentukan oleh makanan yang tersedia di daerah tertentu, tetapi juga dipengaruhi tradisi dan kebiasaan kelompok budaya. Analisis fragmen tembikar kuno mengungkap bahwa kelompok manusia pemburu-peramu yang tinggal di kawasan Baltik pada 7.500 hingga 6.000 tahun yang lalu ini memiliki masakan yang berbeda secara budaya.

Simpulan tersebut diperoleh setelah tim peneliti internasional menganalisis lebih dari 500 bejana pemburu-peramu dari 61 situs arkeologi di seluruh wilayah Baltik. Tim peneliti menemukan perbedaan yang mencolok dalam preferensi makanan dan praktik kuliner antara berbagai kelompok, bahkan di daerah di mana terdapat ketersediaan sumber daya yang serupa.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan