logo Kompas.id
โ€บ
Pendidikan & Kebudayaanโ€บSimalakama Perempuan Buruh:...
Iklan

Simalakama Perempuan Buruh: Dirumahkan Sengsara, Bekerja Bahaya

Nasib buruh pada masa pandemi Covid-19 sekarang ini bagai makan buah simalakama. Mau terus kerja, mereka rentan tertular virus korona baru. Namun, berhenti kerja, mereka sengsara karena kehilangan penghasilan.

Oleh
SONYA HELLEN SINOMBOR
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/hZnDeMihxjwfY4I7TjHrGna0PD0=/1024x577/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_10938487_21_0-1.jpeg
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Buruh pabrik di Kawasan Berikat Nusantara, Jakarta Utara, Selasa (10/1/2012).

Sejak 13 April 2020, Sri Rahmawati (41) bersama 800-an karyawan di sebuah perusahaan garmen yang berlokasi di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) di Jalan Raya Cakung Cilincing, Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, DKI Jakarta, dirumahkan. Mereka dirumahkan hingga 24 April mendatang tanpa digaji. Alasan perusahaan karena produksi terhambat, tidak ekspor dan impor.

โ€Perusahaan minta pengertian karena walaupun barang sudah dikerjakan, tidak bisa diekspor dan juga ada buyer yang cancel ordernya karena situasi Covid-19. Kami diminta tinggal di rumah selama dua minggu dan masuk kembali 27 April 2020,โ€ ujar Sri Rahmawati yang akrab disapa Rahma, Minggu (19/4/2020), di Jakarta.

Editor:
ilhamkhoiri
Bagikan