logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊDemi Masa Depan Anak, Mereka...
Iklan

Demi Masa Depan Anak, Mereka Rela Keluar dari Hutan

Pemerintah semestinya menjamin masyarakat Komunitas Adat Tertinggal dapat mengakses berbagai layanan sosial, kesehatan, pendidikan, meskipun mereka tetap memilih tinggal di pelosok atau pedalaman terpencil.

Oleh
Sonya Hellen Sinombor
Β· 1 menit baca

Bertahun-tahun hidup terpencil dengan pelayanan sosial yang minim mendorong warga di pelosok Gunung Datahedaa, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, keluar dari hutan yang selama ini menjadi tempat bernaung dan menggantungkan hidup. Satu hal yang membuat mereka mengambil keputusan besar ini adalah memastikan anak-anak bisa bersekolah.

https://cdn-assetd.kompas.id/1mg-yDzoil0Jc1CZ0QlckV2iDHw=/1024x498/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2FKAT2_1583681225.jpg
KOMPAS/SONYA HELLEN SINOMBOR

Ishak Pakiun (53) dan Asiah Hulalata (43) serta keluarganya berpose dengan gembira di depan rumah barunya di Desa Rumbia, Kecamatan Botumoito, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, awal Maret 2020. Sepanjang hidupnya, mereka tinggal di kawasan hutan, yang dikenal dengan nama Gunung Datahedaa.

Hari Selasa (3/3/2020) adalah hari bersejarah bagi Ishak Pakiun (53) dan Asiah Hulalata (43) serta keluarganya. Hari itu, keluarga ini menempati rumah barunya di Desa Rumbia, Kecamatan Botumoito, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo. Sepanjang hidup, mereka tinggal di kawasan hutan, yang dikenal dengan nama Gunung Datahedaa.

Editor:
Bagikan