Musik Keheningan
Perbedaan dalam suatu bangsa akan selalu ada. Justru karena perbedaan itulah kita bisa saling belajar, lalu tumbuh bersama secara maksimal. Yang perlu dicegah, perbedaan jangan sampai jadi runcing.
Komposer Jepang kenamaan, Kitaro, pernah menyebut keheningan bagaikan sebuah musik. Dalam keheningan, ”Alam mengilhami saya. Saya hanyalah seorang utusan,” ujarnya. Karena itu, musisi kelahiran tahun 1953 tersebut melukiskan sebagian lagunya ”bagikan awan-awan, sebagian lagi bagaikan air”.
Lalu bisakah kita menjadikan keheningan yang akan menyelimuti Bali pada tahun baru Saka 1942 (Nyepi, 25 Maret 2020) ibarat sebuah musik? Musik alam yang memberikan kekuatan baru pada tekad kita mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa? Bukan sebaliknya, memperuncing perbedaan hingga menyebabkan warga terpecah-belah dan pembangunan kembali terhambat?